NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI MO ME’RAJI (STUDI ETONOGRAFI DI GORONTALO)

Authors

  • Susanti Tangahu SDN 1 Tapa Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.30603/md.v1i1.726

Keywords:

Nilai, Pendidikan, Me'raji

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian etnografi yang membahas tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian yang sangat berdekatan dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai masyarakat atau kelompok. Peneliti mencatat semua fenomena menarik yang dijumpai selama perjalanannya, antara lain berisi tentang adat istiadat, susunan  masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku Gorontalo. Sumber data yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh adat, perempuan sebagai wakil (sampel) masyarakat Gorontalo yang melaksanakan secara tradisional, menerima tapi tidak melaksanakan dan masyarakat yang tidak melaksanakan, sementara dalam menganalisis data ini penulis menggunakan teori diagram Spradley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  Perayaan Isra’ mi’raj secara tradisional dalam catatan sejarah seiring masuknya ajaran Islam di Gorontalo, Cerita perjalanan Isra’ M’iraj Rasulullah s.a.w., ditulis dengan aksara Arab Kawi (pegon) dibaca dengan berbahasa Gorontalo yang selalu diperingati pada Bulan Rajab. Tradisi ini dilakukan oleh Masyarakat Gorontalo secara Nasional dan Tradisional, sedangkan sikap masyarakat tentang peayaan tradisional ini ada yang menerima dan melaksanakan, menerima tetapi tidak melaksanakan serta masyarakat yang menolak acara peringatan secara tradisional. Sedangkan Nilai-nilai Pendidikan Islam yang tertuang dalam pelaksanaan peringatan secara tradisional ini meliputi nilai Ubudiyah, Religi, Budaya, Toleran dan Humanis.

Downloads

Published

2019-04-05

How to Cite

Tangahu, S. (2019). NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI MO ME’RAJI (STUDI ETONOGRAFI DI GORONTALO). Madani: Jurnal Pengabdian Ilmiah, 1(1), 83–109. https://doi.org/10.30603/md.v1i1.726