Pemberdayaan masyarakat muslim pesisir Danau Limboto terhadap pemanfaatan eceng gondok

Penulis

  • Dr. H. Lahaji M. Ag
  • Dr.Muhibbuddin,M.SI
  • Hasyim M.Wantu,M.Pd
  • Naufal Ilma,M.Si

Abstrak

Buku berjudul Pemberdayaan Masyarakat Muslim Pesisir Danau Limboto Terhadap Pemanfaatan Eceng Gondok. Nomor ISBN 978-602-51545-0-8. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemberdayaan masyarakat pesisir danau Limnboto terhadap pemanfaatan eceng gondok,selain itu ditinjau dari aspek pemberdayaan juga bertujuan mempetakan sisi-sisi partisipasi masyarakat pesisir danau Limboto dalam pemanfaatan eceng gondok , jika masalah tersebut ingin dipotret dari partisipasi masyarakatnya, maka cakupan tidak hanya dilihat dari rumusan-rumusan resmi sebagai produk hasil pemanfaatan  saja, tetapi juga latar belakang dan proses pembuatan rumusan-rumusan tersebut. Dalam hal ini, dapat dipertanyakan misalnya, mengapa dan bagaimana rumusan itu lahir dan apa akibatnya bagi pemberdayaan pada umumnya.

 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : pendampingan yang dilakukan telah membawa dampak perubahan perilaku berfikir sebagaian masyarakat Desa Luwoo dalam memandang tanaman eceng gondok, sebagai tanaman perusak menjadi potensi ekonomis yang harus dimanfaatkan keberadaannya. Hal ini berdampak pula terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekitar pesisir danau limboto, minimal mereka akan mendapat tambahan penghasilan dari usaha kerajinan meubel rotan yang mereka rintis dan kerjakan secara bersama. Dari hasil kegiatan pendampingan yang dilakukan, ditemukan pula masalah-masalah, yakni : (1). kendala akses pemasaran merupakan masalah utama karena masih bergantung pada pasar domestic/local, sehingga kapasitas produksi juga terbatas, (2).       Akses pengambilan bahan baku (daun eceng gondok) masih sangat terbatas karena sesungguhnya eceng gondok yang memiliki kualitas baik berada dipertengahan danau, sementara peralatan belum dimiliki untuk mengakses, (3).Penyiapan bahan baku eceng gondok sangat tergantung pada iklim atau cuaca dan (4). masyarakat tidak memiliki modal (uang) untuk mengembalikan usahanya seperti semula.

 

Unduhan

Diterbitkan

2018-04-05