KOMUNIKASI VERTIKAL DI DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR

Penulis

  • Andi St. Alija Manggabarani Universitas Negeri Makassar
  • Muh Ardiyansyah
  • Ahlun Ansar

DOI:

https://doi.org/10.30603/irfani.v21i2.6729

Abstrak

Komunikasi vertikal merupakan elemen penting dalam manajemen organisasi, khususnya dalam instansi pemerintahan seperti Dinas Pendidikan Kota Makassar. Penelitian ini mengkaji tentang pola komunikasi vertikal di dinas pendidikan kota makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pola komunikasi vertikal yakni komunikasi antara atasan dan bawahan berperan dalam menunjang kinerja pegawai, berfokus pada lima indikator utama, yaitu kejelasan pesan, frekuensi komunikasi, kualitas umpan balik, keterbukaan, dan kelancaran arus komunikasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada pimpinan dan staf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi vertikal di Dinas Pendidikan Kota Makassar berjalan dengan baik. Pesan yang disampaikan oleh pimpinan umumnya jelas dan dapat dipahami oleh bawahan. Keunikan yang menonjol dalam komunikasi di instansi ini adalah penggunaan dialek lokal oleh para pegawai, yang memudahkan pemahaman dan mempererat hubungan antarpersonel. Selain itu, suasana kerja yang dilandasi rasa kekeluargaan yang tinggi membuat hubungan antara atasan dan bawahan menjadi lebih hangat dan terbuka. Tidak ada rasa sungkan dalam berkomunikasi, sehingga proses pertukaran informasi berlangsung secara lebih positif dan akrab. Komunikasi berlangsung secara rutin melalui berbagai, forum formal seperti rapat atau surat edaran maupun informal seperti aplikasi WhatsApp dan berkomunikasi secara langsung, serta mendapat respons timbal balik yang membangun dari kedua belah pihak seperti staf melaporkan adanya kendala ke atasannya. Atasan merespons dengan memberikan solus, lalu meminta masukan lanjutan dari staf untuk perbaikan ke depan. Pimpinan menunjukkan sikap terbuka dengan memberi ruang bagi pegawai untuk menyampaikan pendapat, kritik, maupun saran. Selain itu, arus komunikasi berjalan dua arah secara lancar, didukung oleh penggunaan media digital dan budaya kerja yang partisipatif. Namun demikian, masih ditemukan beberapa hambatan, seperti miskomunikasi akibat kurangnya pemahaman teknis, keterbatasan penguasaan teknologi oleh sebagian pegawai, serta tingginya beban kerja yang dapat mengganggu kelancaran komunikasi. Oleh karena itu, peningkatan latihan teknologi informasi, perbaikan sistem komunikasi, dan penciptaan lingkungan kerja yang lebih terbuka menjadi hal yang perlu diperkuat untuk mendukung kelancaran komunikasi vertikal di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Makassar.

Diterbitkan

2025-08-14

Cara Mengutip

Manggabarani, A. S. A., Muh Ardiyansyah, & Ahlun Ansar. (2025). KOMUNIKASI VERTIKAL DI DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR. Irfani, 21(2), 664–683. https://doi.org/10.30603/irfani.v21i2.6729