MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN
DOI:
https://doi.org/10.30603/jiaj.v6i2.2170Kata Kunci:
merdeka, pemeblajaranAbstrak
Abstrak: Tulisan ini berjudul merdeka dalam pembelajaran adapun metode yang digunakan desdiptif analitis dan komparatif dengan pendekatan sejarah social dan ilmu pendidikan. Kajian ini membuktikan bahwa problem mendasar dalam pembelajaran adalahm pembelajaran yang menggunakan model pengajaran ala gaya bank yang mengebiri potensi kreativitas peserta didik yang membawa ke arah pengajaran feodalistik otoriter di mana peserta didik seperti tabula rasa, kerta putih kosong yang harus di isi, oleh karena itu fakta empiriknya, pertarungan kedua model pembelajaran ini, masih sangat didominasi oleh model pengajaran ala gaya bank. Olehnya itu, tulisan ini juga meyimpulkan bahwan untuk merdeka dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran hadap masalah dan menjadi pilihan para pengajar karena model ini mampu membangun dan memerdekakan kreativitas peserta didik bahkan dengan model tersebut pendidikan dapat mengembang misi memanusiakan manusia, atau peserta didik serta mampu mencetak generasi-generasi yang berkualitas baik secara keilmuan, maupun moral.
Kata Kunci: Merdeka, Pembelajaran
This paper is entitled independence in learning, while the methods used are analytical and comparative descriptions with social history and educational science approaches. This study proves that the fundamental problem in learning is learning that uses a bank-style teaching model that castrates the creativity potential of students which leads to authoritarian feudalistic teaching where students are like tabula rasa, empty white paper that must be filled, therefore facts empirically, the battle between these two learning models is still very much dominated by the bank-style teaching model. Therefore, this paper also concludes that to be independent in learning by using a learning model with problems and becomes the choice of teachers because this model is able to build and liberate the creativity of students even with this model education can develop the mission to humanize humans, or students and be able to print. generations that are qualified both scientifically and morally.
Keywords: Freedom, Learning
Referensi
Al-Hamid Ghurab, Ahamad Abd, Abu Hasan al-Amiri wa Ara’uh al-Tarbawiyyah, dalam, Min A’lami al-Tarbiyah al-Tarbiyyah al-Arabiyyah al-Islamiyyah, Jilid II.
Bahri,Samsul, “Urgensi Pendidikan Akhlak bagi Peserta Didik” Jurnal Dinamika, Edisi: II/September, 2009.
Buchori, Muchtar, Ilmu Pendidikan dan Praktek Pendidikan, Jakarta, Muhammadiyah Press, 1994.
Dawam, Ainurrofiq, Emoh Sekolah, Yogyakarta, Inspeal Ahimsakarya Press, 2003.
Dede, Rosyada,, Paradigma Pendidikan Demokratis, Prenada, Jakarta, 2004.
Djati Sidi, Indra, Menuju Masyarakat Belajar, Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Jakarta, Paramadina dan Logos Wacana Ilmu, 2001.
Freire, Paulo, Menjadi Guru Yang Merdeka, Yogyakarta, LKiS, 2001, h. 36-74
------------, Pendidikan Kaum Tertindas, Jakarta, LP3ES, 2000.
------------, The Politic of Education, Culture, and Leberation, New York, Begin and Garvey, 1985.
From,Eric, The Heart of Man, Routledge dan keegan, NY, 1966.
Hidayah, Komaruddin, et.al., Agama di Tengah Kemelut, Jakarta, Mediacita, 2001.
Hinggins dan Roger, dalam Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Jakarta, Pustaka al-Husna 1989.
M. Witmee and H. Conttingham, “The Teacher’s Role and Guidance Functions as Reported by elementery Teacher,” Elementary School Guidance and Counseling, 1970.
Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, Jakarta, Logos Wacana, 1999.
Muhkam, Munir, Humanisasi pendidikan Islam, Tashwirul Afkar Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan,Edisi No. 11, 2001.
Muska Mosston, Teaching from Command to Dicovery, Wasdsworth Publishing, Company, California, 1972.
Nata, Abuddin, Pendidikan Islam di Indonesia; Tantangan dan Peluang, dalam pidato pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, 20 Maret 2004.
--------------, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta, 2009.
Rahman, Fazlur, Islam and Modernity, Transformation of an Intellectual Tradition, Chicago, The Universty of Chicago Press, 1982.
Republika 10 April 2012.
Suparno, Paul, Guru Demokrasi di Era Reformasi, Grasindo, Jakarta, 2004.
Suwito dalam upacara pengukuhan sebagai guru besar pada tanggal 3 Januari 2002 yang berjudul Pendidikan yang Memberdayakan.
Tibi, Bassam, Iskam and the Cultural Accommodation of Social Change, San Fransisco, Westview Press, 1985.
Zamroni, Pendidikan Untuk Demokratisasi, Bigraf, Yogyakarta, 2001
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 samsul bahri, Herman Herman, Moh Shaleh, Marzuki Marzuki
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.