Komunikasi Transendental Manusia-Tuhan

Isi Artikel Utama

Wahidah Suryani Djafar

Abstrak

Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menghasilkan efek, melahirkan pertanyaan terkait dengan komunikasi yang dilakukan manusia dengan Allah yang secara kasat mata tidak dapat dilihat. Tulisan ini membahas komunikasi transendental, yaitu komunikasi yang terjadi antara manusia dengan Tuhannya. Dalam tulisan ini dikemukakan bahwa semua unsur-unsur komunikasi ada dalam komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Sumber komunikasi atau komunikator terdiri dari Allah dan manusia. Pesannya berupa ayat-ayat Allah lewat al-Qur’an dan doa, zikir yang disampaikan manusia kepada Allah. Salurannya adalah al-Qur’an berfungsi menjadi saluran dari pesan-pesan Allah dan saluran intra pribad. Penerima atau komunikan pada dasarnya sama dengan sumber atau komunikator. Efek dan umpan balik yang diharapkan dalam komunikasi transendental ini adalah manusia harus melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Efek juga bisa berupa terkabulnya doa sang hamba, ketenangan batin, atau bisa menempati surga di akhirat. Sementara model-model komunikasi yang bisa sejalan dengan proses komunikasi transendental adalah Model S-R, Model Aristoteles, dan Model Lasswell.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Djafar, W. S. (2015). Komunikasi Transendental Manusia-Tuhan. Farabi, 12(2), 150–163. Diambil dari https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/797
Bagian
Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama