FENOMENA KOMUNITAS BERJILBAB; ANTARA KETAATAN DAN FASHION

Main Article Content

Hatim Badu Pakuna

Abstract

Makalah ini adalah respon terhadap fenomena yang akhir-akhir ini hadir di hadapan publik. Adalah dua komunitas berjilbab yang dianggap saling bertentangan. Satu komunitas dengan gerakan membudayakan jilbab fashionable namun tetap tertutup, sementara komunitas kedua melalui media sosial menampilkan cara berjilbab yang juga fashionable namun masih menonjolkan bagian-bagian tubuh tertentu. Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan kedua fenomena komunitas berjilbab tersebut. Metode penulisan menggunakan pendekatan  fenomenologi dengan landasan Q.S. al-Ahzab: 59 dan Q.S. An-Nur: 31. Merujuk pada sikap Buya Hamka yang bijaksana dan sabar menghadapi wanita yang telah berniat baik untuk menutup aurat, penulis berkesimpulan bahwa fenomena jilboobs community adalah evolusi berjilbab secara syar’i.

Article Details

How to Cite
Pakuna, H. B. (2014). FENOMENA KOMUNITAS BERJILBAB; ANTARA KETAATAN DAN FASHION. Farabi, 11(2), 124–137. Retrieved from https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/784
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)