HABIB, ISLAM DAN OTORITAS KEAGAMAAN PENERIMAAN MASYARAKAT MUSLIM BANYUWANGI

Isi Artikel Utama

Atho'ilah Aly Najamudin
Irwan Abdullah

Abstrak

Abstrak: Habib sebagai seorang keturunan Nabi Muhammad SAW justru diterima sebagai kelompok elite beragama di Banyuwangi.  Habib menjadi memiliki daya kuasa dalam membentuk jama’ah. Kita dapat menemukan majelis taklim, pengajian yang diorganisir oleh Habib yang cenderung memiliki banyak pengikut yang tersebar di wilayah pedesaan atau perkotaan di Banyuwangi. Penelitian ini berfokus mengkaji penerimaan masyarakat Muslim terhadap Habib di Banyuwangi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, wawancara dan pengalaman langsung peneliti di kelompok Habib di Banyuwangi setelah sumber diidentifikasi deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menempatkan Habib sebagai pendakwah, leader majelis taklim, Cultural Broker, berjiwa Filantropis dan Ahli konsoler. Tulisan ini menyimpulkan bahwa penerimaan Masyarakat Muslim di Banyuwangi kepada Habib, karena Habib memiliki otoritas keagamaan di dalam menebar kuasa melalui pengajian, majelis taklim dalam menarik simpati masyarakat Muslim.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Najamudin, A. A., & Abdullah, I. (2022). HABIB, ISLAM DAN OTORITAS KEAGAMAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT MUSLIM BANYUWANGI. Farabi, 19(1), 16–48. https://doi.org/10.30603/jf.v19i1.2539
Bagian
Articles

Referensi

Alatas, I. F. 2014. Pilgrimage and network formation in two contemporary Bā ʿAlawī Ḥawl in Central Java. Journal of Islamic Studies, 25(3), 298-324.

Alatas, I. F. (2016). Aligning the Sunna and the Jama'a: Religious Authority and Islamic Social Formation in Contemporary Central Java, Indonesia (Doctoral dissertation).

Arifin, S. (2018, April). Komunikasi Kiai Pesantren. In Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars (No. Series 1, pp. 330-338).

De Jounge, Hubb. “Discord and Solidarity among the Arabs in the Netherlands East Indies, 1900- 1942”, Dalam Indonesia 1933. No. 55: 73-90.

Erikson, Erik H. (1989).Identitas dan Siklus Hidup Manusia, terj. Agus Cremers. Jakarta: Gramedia.

Erfan, M. (2021). Spirit Filantropi Islam dalam Tindakan Sosial Rasionalitas Nilai Max Weber. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah), 4(1), 54-64.

Haikal,Husein. (2019). Indonesia-Arab Dalam Kemerdekaan. Yogyakarta: Grup Relasi Inti Media.

Juang, R. P., Erviantono, T., & Azhar, M. A. (2016). HAM dan Politik Kriminal Pasca Orde Baru (Konstruksi Pelanggaran HAM pada Kasus Pembantaian Dukun Santet di Kabupaten Banyuwangi Tahun 1998) (Doctoral dissertation, Udayana University).

Isrofil, M. (2017). Peran Sosial Habib Dalam Komunitas Sosial (Studi Kasus Di Majelis Ilmu & Dzikir Ar-Raudhah Surakarta). SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant, 5(2).

Sumit K. Mendel, Becoming Arab: Creole Histories and Modern Identity in the Malay World (Cambridge University Press, 2018)

Soekanto, Soerjono (2010)Sosiologi Suatu PengantarBandung : Raja grafindo.

Sunyoto, Agus. (2012). Atlas Walisongo. Depok: Pustaka IIman

Subekti, A., & Kusairi, L. (2019, June). From Sunrise of Java to Santet of Java: Recent Urban Symbolism Of Banyuwangi, Indonesia. In 1st International Conference on Social Knowledge Sciences and Education (ICSKSE 2018) (pp. 144-147). Atlantis Press.

Rosita, N. (2018). Kepemimpinan Kharismatik Kiai di Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan, 1(2), 166-183.

Noor, I. (2016). Identitas Agama, Ruang Publik Dan Post-Sekularisme: Perspektif Diskursus Jurgen Habermas. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 11(1), 61-87.

Notonegoro. Ayunk. (2020) Islam Blambangan: Kisah, Tradisi, dan Literasi. Banyuwangi :Komunitas Pegon.

Maryolo, A (2018). Cilantro Berbasis Faith-Based Organization di Indonesia (Studi Kasus Program PKPU): Palita Journal of Social Religion Research, 2 (1), 13-24-24.

Woodward, M., Rohmaniyah, I., Amin, A., Ma'arif, S., Coleman, D. M., & Umar, M. S. (2012). Ordering what is right, forbidding what is wrong: two faces of Hadhrami dakwah in contemporary Indonesia. RIMA: Review of Indonesian and Malaysian Affairs, 46(2), 105-146.