the TRADISI MONGUBINGO DI DESA HUNGAYONAA KEC. TILAMUTA KAB. BOALEMO (KAJIAN LIVING HADIS)

Isi Artikel Utama

hikmawati sultani
Muhammad Rifian Panigoro
hikmawati sultani

Abstrak

Salah satu fenomena living hadis yang ditemukan di Gorontalo adalah tradisi mongubingo tepatnya di Desa Hungayonaa, Kec. Tilamuta, Kabupaten Boalemo. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri hadis yang hidup di masyarakat Desa Hungayonaa. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik dengan menggunakan pendekatan historis-filosofis. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi mongubingo diyakini merupakan ajaran nabi yang turun-temurun hingga saat ini. Mereka memahami perintah melaksanakan khitan pada perempuan merupakan suatu kewajiban sebagai implikasi dari ketaatan pada adat yang berlandaskan kitabullah dan hadis. Tetapi pengetahuan mereka hanya sebatas pada makna substansi hadis dan tidak mengetahui eksistensi teks hadis yang dijadikan sandaran berpijak dalam beragama. Adapun praktek ritual mongubingo atau khitan ini disesuaikan dengan konteks masyarakat Gorontalo, terkhusus di Desa Hungayonaa, sebagai hasil akulturasi antara adat dan agama Islam.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Sultani, H., Panigoro, M. R., & Agustina Saliko, R. . (2021). the TRADISI MONGUBINGO DI DESA HUNGAYONAA KEC. TILAMUTA KAB. BOALEMO: (KAJIAN LIVING HADIS). Farabi, 18(2), 99–115. https://doi.org/10.30603/jf.v18i2.2773
Bagian
Articles

Referensi

A.P. Kau, Sofyan. Tafsir Islam atas Adat Gorontalo: Mengungkap Argumen Filosofis-Teologis. Malang: Intelegensia Media, 2019.

______________, dan Kasim Yahiji. Akulturasi Islam dan Budaya Loka: Studi tentang Ritus-ritus Kehidupan dalam Tradisi Lokal Muslim Gorontalo. Cet. I; Malang: Intelegensia Media, 2019.

______________. Islam dan Budaya Lokal Adat Gorontalo: Makna Filosofis, Normatif, Edukatif, dan Gender. Malang: Integensia Media, 2020.

Agustianto, Makna Simbol dalam Kebudayaan Manusia, Jurnal Ilmu Budaya, Vol 8, No. 1, 1-8.

Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Fath} al-Ba>ri> fi> syarh S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, Juz XI. Beirut: Dar al-Fikr, 1993.

Botutihe, Medi. dan Daulima, Farhan. Tata Cara Adat Kelahiran dan Keremejaan Pada Masyarakat Adat Suku Gorontalo. Gorontalo: Yayasan Fitrah t. th.

Al-Bukhari, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail. S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, dalam aplikasi al-Maktabah al-Sya>milah v. 2.11,

Zulkifli Dukalang, “Persepsi Masyarakat dan Peran Orang Tua dalam Menyikapi Perilaku Merokok: Studi Kasus di Desa Hungayonaa Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo”. Skripsi. Gorontalo: Fak. Ilmu Sosial UNG, 2015.

D.W. Sumarni dkk. Sunat Perempuan di Bawah Bayang-Bayang Tradis. Cet. 1, Seri Laporan, no. 143, Yogyakarta: Kerja sama Ford Foundation dengan Pusat Studi Kependudukan, dan Kebijakan Universitas Gajah Mada, 2005.

F. Djibu. Makna dan Nilai tradisi Mo Polihu lo Limu pada masyarakat Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Gorontalo.

Fashal, Umam Alif. Hukum Khitan Perempuan Persfektif Dosen di Lingkungan Pusat Studi Wanita Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Pusat Studi Wanita Universitas Ahmad Dahla. Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2018.

Al-Ha>di al-Sindi, Muhammad Abu. H{a>syiah al-Sindi> ‘ala Ibn Majah, juz 2, dalam aplikasi al-Maktabah al-Sya>milah v.2.11.

Hathut, Hasan. Revolusi Seksual Perempuan: Obsteri dan Ginekologi dalam Tinjauan Islam. Jakarta: Mizan, 1997.

Hermanto, Agus. Khitan Perempuan Antara Tradisi dan Syariah, Kalam 10, No. 1 30 Juni 2016 . 11, doi: 10.24042/klm.v10il. 343.

Hidayatullah, Taufik. Khitan Wanita Perspektif Hukum Islam dan Kesehatan. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2011.

Al-Mis{ri>, Muh{ammad bin Mukrim bin Maz{u>r al-Afriqi>. Lisa>n al-‘Arabi, juz 13. Beirut: Barnamij al-Muhaddis al-Maja>ni>, t.th, dalam Aplikasi al-Maktabah al-Sya>milah V. 2.11.

Mashadi, “Realitas Adati Hula-hulaa to Syara’I, Syara’i Hula-hulaa to Qur’ani”, Jurnal al-Ulum, 12, No. 1, 2012.

Nashhicuddin, Ach. Realitas Khifadh di Masyarakat. Malang: UIN Maliki Press, 2010,. Hadis tersebut dapat dilihat Abu Dawud, Sunan Abi Dawud, Juz IV, Kitab al-Adab. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Pateda, Mansoer. Kamus Bahasa Gorontalo-IndonesiA. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.

Al-Rabi’I al-Qazwini>, Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah. Sunan Ibn Majah, juz 2, dalam aplikasi al-Maktabah al-Sya>milah v.2.11.

Salam, Nor. Integrasi Metodologi Kajian ‘Ulum al-Hadis dan Ilmu-ilmu Sosial. Cet. I; Malang, Literasi Nusantara, 2019.

Ash-Shiddieqy, TM. Hasbi. 2002 Mutiara Hadis, jilid 2. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Al-Sijista>ni>, Abu> Da>ud Sulaima>n al-Asy’as al-Azdi>. Sunan Abi> Da>ud. Juz 14, dalam aplikasi al-Maktabah al-Sya>milah v.2.11.

Suryadilaga, Muhammad Alfatih. “Pemaknaan Sholawat Dalam Komunitas Joged Sholawat Mataram: Studi Living Hadis”. Penelitian Fak. Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, 2013.

_____________, et al., ads., Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Teras, 2007.

Syaltut, Mahmud. al-Fatawa. Mesir: Dar al-Qalam, t. th.

Wawancara dengan Riswan Daud, Imam Desa Hungayonaa.

Wawancara dengan Asma Ali, tokoh adat atau Hulango Desa Hungayonaa.

Wawancara dengan Mohammad Wisnu Sau, Kepala Desa Hungayonaa.

Zacharlas, Triardi Samuel dan Asnath Niwa Natar. “Status Hukum Khitan Perempuan: Perdebatan Pandangan Ulama dan Permenkes RI No. 1636/Menkes/Per/XI/2010”, Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam 19, no. 2, 2020.