SUFISME DAN NEO SUFISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Isi Artikel Utama

Rahmat Haluty
Munirah Munirah
Kahar

Abstrak

Artikel ini mengelaborasi tentang sufisme dan neosufisme yang termasuk dalam bagian  pengkajian tasawuf. Bahwa kaum muslim pada masa terdahulu menjalankan dan mempraktikkannya untuk menuju jalan kebenaran dengan berlandaskan al-Qur’an dan Hadits. Maka dari itu, dikemukakan sufisme dan neosufisme dalam pandangan pendidikan Islam dengan menggunakan metode pendekatan kepustakaan. Berdasarkan penelitian pustaka ini, dapat dipahami bahwa sufisme pada era pasca modern ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual manusia yang tidak mungkin diberikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian neosufisme merupakan sebuah esoteris Islam yang menghendaki hidup aktif dan terlibat dalam masalah-masalah kemasyarakatan. Namun dalam pendidikan Islam perlu mengajarkan bertasawuf secara kritis dan pendidikan Islam hendaknya mampu mengarahkan kehidupan manusia mencapai derajat takwa. Karena dengan ketakwaannya itu akan tampak jiwa kemanusiaannya. Dalam bidang pendidikan, sufisme di Indonesia, menurut Shihab  bahwa lembaga pendidikan pondok pesantren yang di bawah naungan/ kalangan NU, merupakan representasi paling kuat dari penyebaran pengaruh Sufisme di dunia Pendidikan Islam. Shihab menegaskan bahwa melalui pesantren Sufisme maju pesat.


 

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Haluty, R., Munirah, M., & Kahar. (2023). SUFISME DAN NEO SUFISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Farabi, 20(1), 71–84. https://doi.org/10.30603/jf.v20i1.2834
Bagian
Articles

Referensi

Abidin, Munirul. Pandangan Neosufisme Nurcholish Madjid, Jurnal Ulul Albab, Vol. 9, No. 1, 2008, h. 21-45. From: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/6221-16962-1-SM.pdf

Bachtiar, Hasnan. Gagasan dan Manifestasi Neo-Sufisme dalam Muhammadiyah: Sebuah Analisis Teoretik, Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Afkaruna, Vol. 11 No. 2 Desember 2015, h. 158-194. From: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/2208-6016-1-SM.pdf

Barowi, Urgensi Sufisme dalam Aplikasi Hukum Islam, Jurnal Studi Hukum Islam, Vol.1, No. 1, 2014.

Fitriadi, Yusub. Interkoneksi Sufi Klasik dan Kontemporer (Mengenal Sufisme Islam), Ternate. From: http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fikrotuna/article/view/2946

Hasibuan, Armyn. Neo-Sufisme, Ragam dan Perkembangannya (Mampukah Membangun Konstruksi Baru), HIKMAH, Vol. 7, No. 2, 2013, h. 59-74. From: http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/238/1/Armyn%20Hasibuan1.pdf

Hermansyah, Neo Sufisme (Sejarah dan Prospeknya), Jurnal Khatulistiwa, Journal of Islamic Studies, Vol. 3, No. 2, September 2013, h. 113-120. From: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/217-711-1-PB.pdf

Iman, Muis Sad. Implementasi Pendidikan Sufisme dalam Pendidikan Islam, Jurnal Muaddib, Vol. 5, No. 2, 2015.

Mughni, M. Syafiq. dkk., “Diskursus Neo-Sufisme Muhammadiyah: Genealogi, Konstruksi dan Manifestasi”, Malang: UMM, 2015.

Munirah, Abdina Totamu, Implementasi Pendidikan Sufisme Dalam Pendidikan Islam, Farabi: Jurnal Pemikiran Konstruktif Bidang Filsafat dan Dakwah, Vol.16, No. 2, 2019.

Nur, Muhammad. Latar Belakang dan Sumbangan Pemikiran Neo Sufisme Hamka bagi Pemikiran dan Kehidupan Muhammadiyah, Jurnal Didaktika Islamika, Vol. 10, No. 2, 2019, h. 1-20. From: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/37-Article%20Text-133-1-10-20200523.pdf

Nurcahyati, Cucu. Neo Sufisme dalam Gerakan Islam di Indonesia Abad XIX, al-Turas, Vol. 9, No. 2, 203, h. 190-204. From: https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/4114/2921

Otoman, Otoman. “Pemikiran Neo-Sufisme”. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam 13, No. 2 (1). 2013.

Sakdullah, Muhammad. Tasawuf di Era Modernitas (Kajian Komperhensif seputar Neo-Sufisme), Living Islam: Journal of Islamic Discourses, Vol. 3, No. 2 (Desember 2020), h. 364-386. From: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/2504-6965-2-PB.pdf

Usman, Muh. Ilham. Sufisme dan Neo Sufisme dalam Pusaran Cendekiawan Muslim, TAHDIS Vol. 6, No. 2, 2015, h. 20-42. From: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/7173-Article%20Text-18124-1-10-20190125.pdf

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama