PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUH TENTANG AL-QUR’AN TAFSIR

Isi Artikel Utama

Ilyas Daud

Abstrak

Tulisan ini mengkaji tentang pemikiran al-Qur’an dan tafsir seorang ulama besar dan sekaligus seorang pembaharu yang bernama Muhammad Abduh. Muhammad Abduh melihat bahwa tafsir yang baik adalah tafsir yang tidak keluar dari maksud dan tujuan al-Quran itu sendiri, yaitu yang disandarkan kepada pemahaman Kitab Ilahi dengan menempatkannya sebagai sandaran agama dan hidayah (petunjuk) dari Allah swt kepada seluruh alam, yang didalamnya terkumpul penjelasan-penjelasan tentang apa-apa yang baik dan bermanfaat bagi manusia di dunia dan yang membawa keselamatan di akhirat. Oleh karena al-Quran diturunkan untuk kebaikan manusia, maka tidak perlu melarang manusia untuk mempelajari dan mendalaminya sesuai dengan kemampuannya. Adapun corak tafsir Muhammad Abduh adalah corak al-Adabi al-Ijtima’i. Corak tafsir ini berusaha memahami teks al-Qur'an dengan cara, pertama dan utama, mengemukakan ungkapan-ungkapan al-Qur'an secara teliti, selanjutnya menjelaskan makna-makna yang dimaksud oleh al-Qur'an tersebut dengan gaya bahasa yang indah dan menarik, kemudian berusaha menghubungkan nash-nash al-Qur'an yang tengah dikaji dengan kenyataan sosial dan sistem budaya yang ada. Pembahasan tafsir ini sepi dari penggunaan istilah-istilah ilmu dan teknologi, dan tidak akan menggunakan istilah-istilah tersebut kecuali jika dirasa perlu dan hanya sebatas kebutuhan

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Daud, I. (2019). PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUH TENTANG AL-QUR’AN TAFSIR. Farabi, 10(1), 15–34. Diambil dari https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/764
Bagian
Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama