Perkembangan Kepribadian Secara Spiritual dalam Perspektif Bediuzzaman Said Nursi

Isi Artikel Utama

Zaprulkhan Zaprulkhan

Abstrak

Dalam perspektif psikologi humanistik, perkembangan kepribadian diimplementasikan melalui aktualisasi diri dan pengalaman puncak. Aktualisasi diri merupakan wujud aktualisasi gairah seseorang yang sesuai dengan harapan dan potensinya. Sementara pengalaman puncak merupakan kulminasi perkembangan diri seorang manusia ketika ia telah menemukan puncak perkembangan dirinya dengan menggunakan seluruh fakultasnya. Bagi psikologi humanistik, seluruh perkembangan kepribadian manusia berpijak pada kemauan seseorang itu sendiri dan tidak ada hubungannya dengan suatu agama atau Tuhan. Dalam konteks ini, Said Nursi menyuguhkan perspektif yang berbeda. Menurut Nursi, perkembangan kepribadian manusia harus bersandar pada ranah keimanan kepada Tuhan. Sebab keimanan merupakan sebuah hubungan sakral antara seorang manusia dengan Tuhannya yang menjadi basis perkembangan kepribadian spiritualnya. Demikian pula, karena manusia sebagai cermin komprehensif yang mampu merefleksikan asma-asma Tuhan, maka perkembangan kepribadian manusia secara spiritual dapat diaktualisasikan dengan memanifestasikan asma-asma Tuhan tersebut. Karena itu, artikel ini membahas perkembangan kepribadian dalam perspektif Said Nursi yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Zaprulkhan, Z. (2017). Perkembangan Kepribadian Secara Spiritual dalam Perspektif Bediuzzaman Said Nursi. Farabi, 14(1), 87–105. Diambil dari https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/791
Bagian
Articles