Relevansi Anarki Epistemologis Paul Fayerabend Bagi Studi Agama

Isi Artikel Utama

Taufik Ajuba

Abstrak

Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan proses kreativitas individual yang kompleks. Karena itu ilmu pengetahuan tidak boleh diterangkan atau pun diatur oleh segala macam bentuk  peraturan maupun  sistem hukum yang berlaku. Untuk melawan upaya mengkooptasikan ilmu pengetahuan dalam bentuk-bentuk baku yang formal dan rigid, Paul Fayerabend menawarkan dua hal, yaitu prinsip pengembangbiakkan dan prinsip apa saja boleh. Prinsip pengembangan maksudnya, kita tidak bekerja dalam suatu sistem pemikiran bentuk-bentuk kehidupan dan kerangka institusional yang tunggal. Tetapi sebaliknya, kita seharusnya menempatkan pluralisme sebuah teori dan metodologi, sistem-sistem pemikiran dan bentuk-bentuk kehidupan dalam kerangka institusional. Dan Prinsip kebebasan apa saja boleh (anything goes), maksudnya membebaskan segala bentuk sebuah perjalanan apa adanya, dengan tanpa banyak terikat oleh sebuah sistem. Pemikiran Fayerabend ini cukup baik dipraktikkan dalam studi agama karena dapat melahirkan pemahaman yang tidak  terjebak pada pendekatan  yang bersifat dogmatis dan ideologis. Pluralitas dalam berbagai pendekatan ketika mengkaji agama merupakan kekayaan tersendiri untuk menciptakan berbagai macam pendekatan studi agama.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Ajuba, T. (2016). Relevansi Anarki Epistemologis Paul Fayerabend Bagi Studi Agama. Farabi, 13(2). Diambil dari https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/793
Bagian
Articles