Filsafat Eksistensialisme dan Format Epistemologi Kajian Islam

Isi Artikel Utama

Arfan Nusi

Abstrak

Filsafat eksistensialisme memandang segala sesuatu berdasarkan eksistensinya atau bagaimana manusia berada dalam dunia. Secara etimologi eksistensialisme berasal dari kata eks yang artinya luar, dan sistensi yang berarti berdiri atau menempatkan, jadi secara luas eksistensi dapat diartikan sebagai berdiri sendiri sebagai dirinya sekaligus keluar dari dirinya. Secara umum berarti, manusia dalam keberadaannya itu sadar bahwa dirinya ada dan segala sesuatu keberadaanya di tentukan oleh akunya. Islam bukan merupakan agama satu dimensi. Bukan pula agama yang semata-mata berdasarkan institusi manusia dan terbatas pada hubungan antara manusia dan Tuhan saja. Hingga untuk memahaminya tidak cukup hanya dengan sebuah metode saja. Melainkan membutuhkan kebebasan manusia dalam melihat metode yang lain. Berangkat dari kebebasan tersebut setidaknya format epistemologi kajian Islam terbangun sebagai wujud kemerdekaan berfikir. Sebab, selama ini kemerdekaan berfikir merupakan kajian yang menempati posisi penting. Islam dalam hal ini memiliki konsep yang jelas, universal dan teruji. Hubungan Islam dengan kemerdekaan berfikir berlangsung dalam bentuk yang khas. Islam memberi tempat dan al-Qur'an sebagai sumber ajaran menegakkan kemerdekaan berfikir.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Nusi, A. (2016). Filsafat Eksistensialisme dan Format Epistemologi Kajian Islam. Farabi, 13(2). Diambil dari https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/804
Bagian
Articles