REKONSTRUKSI MAKNA SUNNAH PERSPEKTIF MUHAMMAD SYAHRUR

Isi Artikel Utama

Yuliana Jamaluddin

Abstrak

Syahrur membedakan antara hadis dengan Sunnah, sebab Sunnah adalah aplikasi praktis (ijtihad) Nabi dalam mengejawantahkan risalah ilahi yang diturunkan kepadanya, sedangkan hadis adalah bentuk verbalisasi dari ijtihad Nabi. Syahrur membagi Sunnah menjadi dua, yaitu Sunnah Rasuliyyah dan Sunnah Nabawiyyah. Syahrur tidak menafikan keberadaan hadis-hadis selama itu otentik, namun dia menekankan perlunya klasifikasi hadis sesuai dengan posisi Nabi, yaitu: sebagai manusia biasa, sebagai Nabi, dan sebagai Rasul. Konsep Sunnah maupun klasifikasi hadis yang ditawarkan Syahrur sejatinya bukanlah sebuah gagasan yang benar-benar baru, sebab terdapat beberapa kesamaan dengan beberapa tokoh sebelumnya. Namun, terdapat kekhasan tersendiri yang mewarnai konsep Sunnah yang digagas oleh Syahrur, di antaranya adalah klasifikasi-klasifikasi yang dibuatnya selalu diikuti dengan indikator yang jelas, sehingga konsep tersebut lebih aplikatif dan sistematis.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Jamaluddin, Y. (2017). REKONSTRUKSI MAKNA SUNNAH PERSPEKTIF MUHAMMAD SYAHRUR. Farabi, 14(2). Diambil dari https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/813
Bagian
Articles