PERILAKU KOGNITIF PESERTA DIDIK (STUDI KASUS DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN)
DOI:
https://doi.org/10.30603/tjmpi.v10i2.2697Abstrak
Studi kasus ini bertujuan sebagai dasar atau acuan dalam pemecahan masalah perilaku kognitif peserta didik, dapat memiliki data yang lebih untuk dilakukan pengelolaan tahap selanjutnya, menganalisis permasalahan perilaku kognitif peserta didik dan menyelaraskan setiap elemen yang terkait.
Metode studi kasus yang diambil adalah metode kualitatif, dengan pendekatan fenomena dan psikologi karena meyangkut perilaku kognitif peserta didik dalam manajemen pembelajaran. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Studi kasus ini dilaksanakan dengan mengambil 2 peserta didik sebagai sampel, serta beberapa guru di SMP Negeri 3 Limboto. Pada teknik analisis data penulis membagi atas identifikasi masalah, analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, treatment dan tindak lanjut.
Hasil studi kasus, dari identifikasi masalah peserta didik ini mengalami permasalahan perilaku kognitif berupa kesulitan belajar dalam manajemen pembelajarannya. Analisis, permasalahan kognitif peserta didik yakni dengan adanya kesulitan memahami mata pelajaran matematika, IPA dan Bahasa inggris, kurangnya kemauan untuk belajar, kesulitan berbahasa, memiliki karakter pemalu, adanya konflik sibling dan tindakan bullying verbal yang dialami peserta didik. Sintesis, peserta didik kurang motivasi belajar, rasa malas belajar dan adanya rasa benci terhadap suatu mata pelajaran tertentu serta adanya konflik. Diagnosis, Faktor Internal dalam diri peserta didik dan eksternal dari lingkungannya. Prognosis, jika masalah tidak segera diatasi, maka yang dapat terjadi tidak ada ilmu yang tertransfer dan prestasi belajar semakin menurun. Treatment, Wali kelas dan guru harus selalu membersamai, memberikan nasihat kepada peserta didik, mengajarkan secara pelan-pelan hingga menemukan kenyamanan belajar. Tindak lanjut, peserta didik dapat diikutsertakan dalam perlombaan contohnya dalam Olahraga dan Seni yang mana itu pelajaran yang dia sukai. Memberi tahu orangtua tentang masalah dan treatment yang harus dilakukan sam dengan yang dilakukan di sekolah.