Kedudukan Sidik Jari dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana di Kepolisian Resor Gorontalo Perspektif Hukum Islam

Isi Artikel Utama

Noor Asma
Farhan Nikson Taha

Abstrak

Fingerprints are evidence that can be categorized as evidence of letters and expert statements, even as complementary and supporting evidence in carrying out the investigation process to reveal the perpetrators of criminal acts. The purpose of the article is to examine the position of fingerprints as evidence in the process of investigating criminal acts in Islamic law. In answering these problems, the author uses a qualitative approach, and empirical normative research methods, namely research that uses empirical normative legal case studies of legal behavior products. The results of the research show that in the cases handled by the Gorontalo Resort Police, the accuracy rate reaches 90 percent in collecting evidence and revealing the perpetrators of criminal acts through fingerprint identities. So that the position of fingerprints in identifying victims and perpetrators of criminal acts is very important to uncover and scientifically prove victims and perpetrators, which can be categorized as evidence of expert testimony that provides information from the identification results. The legal consequences that can be caused to perpetrators or defendants who have wrong identities due to incorrectly identifying fingerprints during investigations and investigations in the trial process are charges that are null and void based on article 143 paragraph 3 of the Criminal Procedure Code. Evidence using fingerprints in Islamic law is not directly stated in the evidence, but Islamic law is dynamic according to place and time so that fingerprint evidence can be verified with evidence of instructions (qarinah).

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Asma, N., & Taha, F. N. (2022). Kedudukan Sidik Jari dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana di Kepolisian Resor Gorontalo Perspektif Hukum Islam. Al-Mizan (e-Journal), 18(2), 163–186. https://doi.org/10.30603/am.v18i2.2899
Bagian
Articles

Referensi

Aly, Bustoro. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Jakarta: Ilmu Media Publisihing, 2018.

Amin, Rahman. Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana dan Perdata. Yogyakarta: Deepublsih CV Budi Utama, 2020.

Arliman S., Laurensius. Notaris dan Penegakan Hukum Oleh Hakim. Yogyakarta: Deepublish, 2015.

Ash Shiddieqy, Muhammad Hasbi. Peradilan dan Hukum Acara Islam. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1997.

Fuadi, Rahmat Sufyan, dan Ira Alia Maerani. “Kedudukan Sidik Jari Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana (Studi Kasus di Kepolisian Resor Pati),” Prosiding Seminar Nasional Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) Klaster Hukum, dalam http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/kimuh/ article/view/8862, diakses 23 November 2022.

Hamzah, Andi. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafik Offset, 2008.

______. Pokok-Pokok Hukum Pidana Antara Pro dan Kontra Terhadap Hukuman Mati. Jakarta: PT. Eresco Bina Aksara, 2008.

Harahap, Yahya. Pembahasan Permasalahan Penerapan KUHAP, Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali, Ed. 2. Jakarta: Sinar Grafika, 2000.

Has Hadaris S., dan Arisy Nabawi. Modul Daktiloskopi antara Tantangan, Peluang, dan Harapan. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2020.

Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. Hukum Acara Peradilan Islam. Cet. 1; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Al-Jauziyah, Syamsuddin Muhammad bin Abi Bakr Ibnu Qayyim. I’lamu al-Muwaqi’in. Juz 1. Bairut: Dar al-Fikr, t.th.

Kementerian Agama RI. Qur’an Kemenag in Word v.3. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat.

Kementerian Agama RI. Tafsir Ilmi: Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat, 2016.

Kereh, Nancy C. “Fungsi Alat Bukti Sidik Jari Dalam Mengngkap Tindak Pidana Pembunuhan Berencana,” Jurnal Lex Et Societas, Vol. IV. No. 7 (2016).

Khofifah, Wanda. “Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan dengan Sidik Jari Perspektif Hukum Islam dan Hukum Acara Pidana,” Skripsi. Jember: Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq, 2022.

Locas, Richard. “Barang Bukti dan Alat Bukti dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.” Lex et Societatis, Vol. III, No. 9 (2015): 124-129.

Madkur, M. Salam. Peradilan dalam Islam. Surabaya: PT. Bina Aksara, 2003.

Marpaung, Leden. Proses Penanganan Perkara Pidana (Penyelidikan Penyidikan). Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Misbach, Ifa H., dan Tim Psikobiometric Research. Dahsyatnya Sidik Jari: Menguak Bakat dan Potensi untuk Merancang Masa Depan Melalui Fingerprint Analysis. Jakarta: Visimedia, 2010.

Mugiarti, Sri, dan Marjan Miharja, Penyimpanan Arsip Sidik Jari Di Kepolisian Sebagai Alat Bantu Pembuktian Dalam Penyidikan Perkara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi. Surabaya: Qiara Media, 2019.

Mukianto, Jandi. Prinsip dan Praktik Bantuan Hukum di Indonesia. Depok: Kencana Prenadamedia, 2017.

Naik, Zakir. Miracle of Al-Qur’an dan As-Sunnah. Terj. Dani Ristanto. Cet. 6; Solo: Aqwam, 2015

Purwadianto, A., Sampurna B., dan Herkutanto. Kristal-Kristal Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: FK UI/LK-UI,1981.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.

______. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

Ruslam, Heri. “Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran tentang Sidik Jari Sebagai Identitas, dalam https://www.republika.co.id/berita/m14aiu/subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-sidik-jari-sebagai-identitas.

Syaltout, Mahmoud. Perbandingan Madzhab dalam Masalah Fikih. Jakarta. Bulan Bintang, 2005.

Tim Viva Justitia. KUHAP KUHP Edisi Terbaru dan Terlengkap. Yogyakarta: Genesis Learning, 2016.

Yahya, Harun. Miracles of the Qur’an. Kanada: Al-Attique Pub Inc, 2001

Yuserlina, Anny. “Peranan Sidik Jari Dalam Proses Penyidikan Untk Menentukan Pelaku Tindak Pidana,” Jurnal Cendekia Hukum, Vol.3, No. 1 (2017): 46-60