Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Parepare Dalam Perkara Perceraian Aparatur Sipil Negara Tanpa Surat Izin Atasan Perspektif Teori Maslahah

Authors

  • Mir'ah Thania Institut Agama Islam Negeri Parepare
  • M. Nasri Hamang Institut Agama Islam Negeri Parepare
  • Hannani Hannani Institut Agama Islam Negeri Parepare
  • Fikri Fikri Institut Agama Islam Negeri Parepare
  • Rizal Darwis Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.30603/am.v20i1.4252

Keywords:

Consideration of Judges, State Civil Servants, Divorce, Maslahah Theory

Abstract

Government Regulation Number 45 of 1990 concerning Marriage and Divorce Permits for Civil Servants in article 3 stipulated that all civil servants intending to divorce had to have prior permission from their superiors or a letter of recommendation from a relevant official. This administrative requirement was mandatory, allowing the judge to consider and decide on divorce cases involving civil servants. This research employed field research with an empirical juridical approach, which was conducted directly to understand the real issues and was then linked to applicable laws, the legal certainty theory, and the maslahah theory (maintaining the objectives of shari'a and achieving benefits/avoiding harms). The research findings concluded that: 1) the divorce requirements in the maslahah theory aimed to reduce the divorce rate among civil servants. Superiors or authorized officials had the right to guide employees to try to preserve their marriages; 2) the Parepare Religious Court granted six months to obtain permission from superiors. If, by the specified deadline, the individual did not have this permission and still wished to divorce, they were required to submit a statement willing to bear the consequences of divorce without the superior's permission. The related consequences were outlined in Government Regulation Number 94 of 2021 on Civil Servant Discipline; 3) there was a connection between the judge's consideration and the maslahah theory. In addition to considering the applicable laws, the judge also took into account aspects of maslahah when making decisions. The maslahah obtained from a formal divorce in the Religious Court included legal certainty and justice in the judge's divorce decree.

References

Atiqah, Dewi. “Peran Hakim dalam Mewujudkan Asas Keadilan, Kepastian Hukum, dan Kemanfaatan Putusan,” Artikel, dalam https://pa-purwodadi.go.id/index.php/sub-bag-keuangan/pedoman/26-halaman-depan/artikel/358-peran-hakim-dalam-mewujudkan-asas-keadilan-kepastian-hukum-dan-kemanfaatan-putusan

Badan Kepegawaian Negara. Surat Edaran Nomor: 48/SE/1990 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Aparatur Sipil Negara.

Dahwadin, et.al. Perceraian dalam Sistem Hukum di Indonesia. Wonosobo: Mangku Bumi, 2018.

Darwis, Rizal. “Hak Nafkah Batin Isteri dan Kesetaraan Jender dalam Perkawinan: Analisis Terhadap Konsep Hukum Islam dan Hukum Nasional Indonesia,” dalam Tim PIES 2014 (eds), Islam Indonesia Pasca Reformasi: Dinamika Keagamaan Pada Ranah Sosial, Politik, Budaya, Hukum dan Pendidikan. Cet. 1; Surabaya: Imtiyaz, 2015.

_____. “Hak Nafkah Batin Suami Istri dalam Perkawinan: Telaah Fikih dan Hukum Nasional Perspektif Jender.” Disertasi. Makassar: Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 2016.

_____. Nafkah Batin Isteri dalam Hukum Perkawinan. Cet. 1; Gorontalo: Sultan Amai Press, 2015.

Fikri, et.al. “Kontekstualisasi Cerai Talak Melalui Fikih dan Hukum Nasional di Indonesia.” Al-Ulum 19, no. 1 (2019): 151-170, https://doi.org/10.30603/au.v19i1.643

Fitriyani. Perspektif Keadilan Gender Pertimbangan Hakim dalam Putusan Perkara Nusyuz. Jakarta: Publika Indonesia Utama, 2022.

Al-Ghazali. Al-Mustasfa, Juz I. Bairut: Dar al-Ihya’ al Turas al-‘Araby.

Hakim, Abdul. “Menakar Rasa Keadilan Pada Putusan Hakim Perdata Terhadap Pihak Ketiga Yang Bukan Pihak Berdasarkan Perspektif Negara Hukum Pancasila.” Jurnal Hukum dan Peradilan 6, no. 3 (2017): 361-378.

Hamang, Nasri. Fikih Islam dan Metode Pembelajarannya: Thaharah, Ibadah dan Keluarga Islam. Parepare: Umpar Press, 2018.

Hannani, Hasanuddin Hasim, dan Abdillah. “Islamic Law Philanthropy in Institutions and Urban Village Community Empowerment Patterns in Parepare City.” Al-Risalah: Ilmu Syariah dan Hukum 23, no. 1 (2023): 20-32, https://doi.org/10.24252/al-risalah.vi.37008

Hasbi, Faisal Ahmadi, dan Muhammad Randhy Martadinata. “Faktor Penyebab Meningkatnya Angka Perceraian Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Kota Jambi.” Jurnal Wasatiyah: Jurnal Hukum 2, no. 1 (2021): 13-33.

Ikromi, Zul. "Mashlahah dalam Al-Quran (Sebuah Pengantar)." Jurnal An-Nur 4, no. 2 (2015): 227-238.

Karimuddin. Problematika Gugatan Perceraian Dalam Masyarakat Islam: Dilengkapi Analisis Putusan Mahkamah Syar’iyah dengan Pendekatan Fiqh. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021.

Kementerian Agama RI. Al-Qur’an Nahwu Latin Tajwid. Bandung: PT. Al-Qosbah, 2023.

Lubis, Sakban. Fiqhi Munakahat (Hukum Pernikahan dalam Islam). Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023.

Lubis. Bunga Rampai Hukum Keadvokatan. Medan: CV. Manhaji, 2020.

Mahkamah Agung RI. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

Margono. Asas Keadilan, Kemanfaatan dan Kepastian Hukum dalam Putusan Hakim. Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

Mertokusumo, Sudikno, dan A. Pitlo. Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum. Bandung: Citra Adiyta Bakti, 1993.

Nurjamal, Ecep. Sistem Peradilan Islam di Indonesia. Tasikmalaya: Edu Publisher 2020.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

_____. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

_____. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam.

_____. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.

_____. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Aparatur Sipil Negara.

Salem, Hossan. Al-Maktabah al-Syamilah versi 1444 H., dalam Kitab Syarah al-Arba’in al-Nawawiyah li Ibn Daqiq al-‘Id, https://shamela.ws/book/11244/96

Salendu, Anggi Lavencia Mauren. "Tinjauan Hukum Terhadap Izin Perceraian Pegawai Negeri Sipil Menurut Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1990." Lex Privatum 4, no. 4 (2016).

Saputra, Abdur Rahman Adi. “Konsep Keadilan Pada Cerai Bagi Pegawai Negeri Sipil (Studi Pandangan Hakim di Pengadilan Agama Gorontalo).” Istinbath: Jurnal Hukum 15, no. 2 (2018): 247-284.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Vol. 2. Cet. 4; Ciputat: Lentera Hati, 2005.

Simanjuntak, P.N.H. Hukum Perdata di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2017.

Sulfinadia, Hamda. Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat Studi Atas Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan Tentang Perkawinan. Yogyakarta: Deepublish 2020.

Syaifullah, Mulida Hayati. “Pemberian Ijin Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil Pada Kepolisian Republik Indonesia.” Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai, Volume 6, no. 1 (2020): 725-737, https://doi.org/10.61394/jihtb.v5i1.132

Utami, Amelia Chandra, dan Setyaningsih Setyaningsih. “Ditolaknya Gugatan Perceraian karena Tidak Adanya Surat Izin Perceraian Pegawai Negeri Sipil.” Reformasi Hukum Trisakti 3, no. 2 (2021): 188-212.

Yasardin. Asas Kebebasan Berkontrak Syariah. Jakarta: Kencana 2018.

Yunus, Ahyuni. Hukum Perkawinan dan Itsbat Nikah: Antara Perlindungan dan Kepastian Hukum. Makassar: Humanities Genius, 2020.

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Mir'ah Thania, Hamang, M. N., Hannani, H., Fikri, F., & Darwis, R. (2024). Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Parepare Dalam Perkara Perceraian Aparatur Sipil Negara Tanpa Surat Izin Atasan Perspektif Teori Maslahah. Al-Mizan (e-Journal), 20(1), 219–240. https://doi.org/10.30603/am.v20i1.4252

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.