Kampung Transmigrasi dan Kontruksi Kerukunan Umat Beragama; Mamasa Sebagai Wilayah Pasca Konflik
DOI:
https://doi.org/10.30603/au.v21i1.2112Kata Kunci:
Transmigrasi, Konstruksikerukunan umat beragama, mamasa, pasca konflikAbstrak
Fokus penelitian ini menemukan kontruksi kerukunan umat beragama di bekas wilayah konflik di Indonesia. Tujuannya adalah memotret proses penyelesaian konflik beragama di Kampung Rano di Mamasa, Province Sulawesi Barat. Penelitan ini melalui metode kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi dengan menghimpun data sosial-agama dan wawancara dari peneliti dengan objek. Penelitian ini menemukan pentingnya memahami nilai kemajemukan, terutama untuk masyarakat Kampung Rano agar dapat menumbuhkan kembali situasi ekonomi yang porak-poranda selama lebih dari satu dekade. Di sisi lain terdapat sejumlah kesepakatan antara masyarakat transmigran dan penduduk lokal, salah satunya untuk tidak lagi menggunakan atribut dan simbol agama dalam aktivitas politik.