Political Economy of Religious and Cultural Symbols in the Soap Opera of Tukang Bubur Naik Haji At RCTI
DOI:
https://doi.org/10.30603/au.v15i1.220Kata Kunci:
political economy of communication, religious symbols, RCTIAbstrak
Televisi adalah media yang sangat berpengaruh dan juga alat yang penting dalam mengakumulasi modal. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap pemanfaatan simbol agama Islam dan budaya Betawi, pekerja sinetron dan khalayak sinetron Tukang Bubur Naik Haji (TBNH) di RCTI. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonomi politik komunikasi. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol agama dan budaya Betawi dieksploitasi sebagai komoditas untuk diperjualbelikan. Simbol tersebut dikomersialisasi dan diselewengkan melalui penggunaan kata-kata dan kalimat serta tayangan yang sensasional, provokatif dan hiperbola untuk menghibur dan menarik khalayak. Hiper-komersialisasi dan politisasi simbol ini menyebabkan pekerja sinetron dan khalayak muslim ikut dikomodifikasi dan dieksploitasi.