Integrative Da'wah Strategy For Bengkulu Syarafal Anam Group In A Cultural Perspective
DOI:
https://doi.org/10.30603/au.v24i2.6165Kata Kunci:
Dakwah Integratif, Syarafal Anam, BudayaAbstrak
Aksiologi dakwah sejatinya dapat berperan penting dalam perkembangan karakter umat melalui berbagai model dan strategi yang bervariatif. Fitrah manusia sebagai makhluk sosial secara egosentris menstimulus individu untuk memahami dan mengadopsi sistem nilai dalam budaya, lingkungan ataupun kelompoknya. Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan strategi dakwah yang terintegrasi dalam kelompok syarafal anam. Diketahui bahwa proses dakwah dapat terjadi dimanapun dan kapanpun bahkan masyarakat akan lebih cepat menerima suatu ajaran dalam bingkai kultural. Metode dalam riset ini menggunakan pendekatan kualitatif riset fenomenologi. Paradigma ini berpandangan bahwa kebenaran itu tidak tunggal, tetapi dialektik, yang akan sangat tergantung pada konteks dan kultur masyarakat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa syarafal anam dapat menjadi strategi dakwah berbasis seni tradisi, hal ini ditunjukkan dari aktifitas individu atau kelompok yang mengalami suatu perubahan positif secara kognisi, afeksi dan perilaku yang relevan pada ajaran-ajaran agama serta nilai social.