Dialektika al-Qur’an dalam al-Urf: Studi Kritis Pergeseran Makna Budaya Mappasikarawa pada Perkawinan Bugis di Era Modern
DOI:
https://doi.org/10.30603/au.v25i1.6867Kata Kunci:
Dialectics, al-Qur’an, al-urf, mappasikarawa culture, Bugis marriage, maqasid al-shariahAbstrak
Kajian ini mengkaji transformasi makna budaya mappasikarawa pada masyarakat Bugis, yang telah mengalami pergeseran nilai signifikan akibat modernitas. Studi ini menggunakan pendekatan dialektika antara Al-Qur’an dan konteks budaya lokal as al-'urf untuk memetakan hubungan dinamis antara nilai-nilai Islam universal dan kearifan lokal. Dengan metode kualitatif analitis-kritis, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen di wilayah Bugis. Temuan menunjukkan bahwa mappasikarawa tidak hanya berfungsi sebagai ritual simbolis, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai Qur’ani sakinah, mawaddah, dan rahmah. Oleh karena itu, reinterpretasi kontekstual berdasarkan maqasid al-shariah dan hifz al-nafs penting untuk menjaga relevansinya dan keselarasan dengan hukum Islam.