Integrasi Agama dan Budaya pada Masyarakat Kutai (Model Peacebuilding Interreligius dan Interkultural)

Penulis

  • Khojir Khojir Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Samarinda
  • Dian Wahid Hermawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Samarinda
  • Sulthon Fatoni Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.30603/au.v18i2.711

Kata Kunci:

Peacebuilding, Interreligious, Intercultural

Abstrak

Model peacebuilding agama dan budaya sudah terbentuk di daerah-daerah Negara Indonesia, salah satunya di daerah Tanjung Isui, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Sedangkan konflik terkait tentang agama dan budaya akhir-akhir ini semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pembentukan peacebuilding meliputi proses interreligius dan interkultural pada masyarakat agama dan budaya di Tanjung Isui. Analisis yang digunakan adalah kualitatif etnografi. Proses Interreligious yang terjadi di Masyarakat Tanjung Isui terjadi dikarenakan agama membentuk sistem nilai teologi lokal dan pandangan hidup masyarakat. Masyarakat Tanjung Isui telah menguasai kompetensi-kompetensi interkultural seperti mengapresiasi budaya lain, kemampuan beradaptasi, kelenturan perilaku, penguatan interaksi, manajemen identitas dan interaksi, kesadaran perbedaan, serta komunikasi budaya. Sedangkan unsur-unsur yang membentuk bangunan keharmonisan adalah peran kepemimpinan spiritual adat sebagai penengah, kekayaan nilai dan budaya, serta kerjasama antara pemeluk agama dan budaya.

Diterbitkan

2018-12-01

Terbitan

Bagian

Articles