Kekuatan dan Kelemahan Tafsir Al-Qur’an bi Al-Sunnah

Isi Artikel Utama

Ahmad Khoirul Fata

Abstrak

Tafsir al-Qur’an bi al-Sunnah sebagai bagian dari tafsir bi al-ma’thur memiliki posisi penting dalam proses memahami makna-makna al-Qur’an. Meski terjadi perbedaan dalam mendefinisikan makna Sunnah, para ulama’ memposisikan penafsiran model ini sebagai tafsir yang paling otoritatif di antara tafsir-tafsir yang lain. Ada dua bentuk tafsir al-Qur’an bi al-Sunnah seperti yang dijelaskan Abdullah Saeed: secara verbatim (direct) dan secara fi’li (perbuatan, indirect). Namun sebagai bentuk penafsiran yang tradition based, tafsir seperti ini dianggap kurang memiliki kekurangan pada keterbatasannya dalam menjangkau banyak masalah kontemporer.  Hal itu karena tidak semua ayat-ayat al-Qur’an dijelaskan secara langsung oleh Nabi Muhammad Saw. Di sinilah letak urgensi pengembangan ijtihad agar ayat-ayat al-Qur’an itu tetap bisa dipahami secara baik dengan tetap berporos pada penjelasan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw atau ayat-ayat al-Qur’an lainnya.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Fata, A. K. (2017). Kekuatan dan Kelemahan Tafsir Al-Qur’an bi Al-Sunnah. Farabi, 14(1). Diambil dari https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/811
Bagian
Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama