PERAN STAKEHOLDER DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN (STUDI KASUS: MI. BAHRUL ULUM WATUPANJANG – KRUCIL)
DOI:
https://doi.org/10.30603/irfani.v21i3.7060Keywords:
Stakeholder,, manajemen mutu pendidikan, kolaborasi, partisipasi.Abstract
Kualitas pengelolaan pendidikan sangat ditentukan oleh peran kunci semua pihak, mulai dari guru dan kepala sekolah hingga orang tua, tetangga, dan pemerintah setempat. Penyatuan langkah antara unsur internal dan eksternal jadi syarat supaya suasana belajar jadi ramah, kreatif, dan pas untuk kebutuhan siswa. Bila mereka aktif merancang, menjalankan, dan mengukur program, dukungan moral, dana, dan keahlian yang diberi dapat membantu semua target pendidikan tercapai. Keterlibatan bersama itu tampak pada banyak hal, seperti pelatihan dan pengembangan profesional guru, partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah, serta bantuan masyarakat untuk penyediaan sarana belajar. Keberhasilan sering muncul bila komunikasi jelas, rasa memiliki tinggi, dan semua orang berkolaborasi menyusun serta menjalankan visi dan misi pendidikan. Meski begitu, tantangan tetap ada, antara lain lemahnya partisipasi, terbatasnya sumber daya, dan sikap coba-coba yang muncul saat perubahan dimulai. Pendidikan yang baik dan tahan lama hanya dapat terwujud melalui kerja sama yang sinergis dari semua pihak yang peduli-pemerintah, sekolah, keluarga, serta masyarakat. Apabila setiap pihak mau memberdayakan satu sama lain dan berkolaborasi secara nyata, sistem pendidikan akan menjadi lebih adaptif, inovatif, dan berkualitas. Singkatnya, keberhasilan peningkatan mutu pendidikan bergantung pada komitmen dan partisipasi aktif setiap orang yang terlibat di ekosistem sekolah.





