KOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKAN AGAMA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAKRABAN PESERTA DIDIK DI MTS INTEGRAL HIDAYATULLAH KOTA GORONTALO
DOI:
https://doi.org/10.58194/pekerti.v7i2.6372Kata Kunci:
Social Competence, Religious Education Teachers, Student Familiarity, MTs Integral Hidayatullah, Gorontalo CityAbstrak
Penelitian ini dilakukan di MTs Integral Hidayatullah Kota Gorontalo untuk meneliti kompetensi sosial guru Pendidikan Agama dan dampaknya terhadap keakraban peserta didik. Masalah utama yang ditemukan adalah dominasi guru dalam pembelajaran, lingkungan yang kurang kondusif, dan minimnya interaksi antara guru dan peserta didik, serta sesama peserta didik, yang disebabkan oleh lemahnya kompetensi sosial guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kompetensi sosial guru pendidikan agama dan mendeskripsikan dampaknya terhadap keakraban peserta didik. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sosial guru, dan secara praktis memberikan masukan untuk menciptakan hubungan sosial yang lebih baik dan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, yang bertujuan untuk memahami secara mendalam kompetensi sosial guru Pendidikan Agama dan dampaknya terhadap keakraban peserta didik di MTs Integral Hidayatullah Kota Gorontalo. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan guru dan peserta didik, serta dokumentasi yang relevan. Teknik analisis data dilakukan secara induktif dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan sehingga diperoleh gambaran nyata tentang hubungan antara kompetensi sosial guru dan kualitas interaksi sosial peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial guru Pendidikan Agama memiliki dampak yang signifikan terhadap keakraban peserta didik di MTs Integral Hidayatullah Kota Gorontalo. Guru yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, empati, serta keterampilan dalam mengelola interaksi sosial, mampu membangun hubungan yang lebih dekat dan saling menghargai dengan peserta didik. Keakraban yang terbentuk antara guru dan siswa memperkuat rasa kenyamanan dan kepercayaan diri peserta didik, sehingga mereka lebih terbuka dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, hubungan yang positif ini turut menciptakan iklim sosial yang lebih kondusif, yang tidak hanya mendorong kerja sama yang baik di antara peserta didik, tetapi juga mengurangi potensi permasalahan sosial di lingkungan madrasah.
Kata Kunci : Kompetensi Sosial, Guru Pendidikan Agama, Keakraban Peserta Didik, MTs Integral Hidayatullah Kota Gorontalo.